Dia merupakan seorang arkeolog dan terkenal dengan penemuan makam Tutankhamun, raja Firaun. 9 Mei adalah hari ulang tahun Howard Carter yang ke-138 tahun.
Awal penemuan Howard Carter terhadap makam raja Firaun dari dinasti ke-18 Mesir terjadi ketika dirinya dikirim ke Mesir untuk membantu Percy Newberry dalam penggalian dan pencatatan gambar serta prasasti makam di Beni Hasan. Meski pada saat itu usia Carter masih sangat belia, tapi dia berhasil melakukan pekerjaan dengan sempurna.
Karir Howard Carter berlanjut di dunia Arkeologi dan pada tahun 1892 dia bekerja selama semusim di Armana, yaitu ibukota yang didirikan oleh Firaun Akhenaten. Pada saat itu Carter bekerja untuk Flinders Petrie sebagai kepala proyek.
Pada tahun 1894-1899 Howard Carter kembali melanjutkan petualangannya sebagai arkeolog, kali ini dia bekerja untuk Edouard Naville di Deirel-Bahari dan pada saat itulah dia secara sempurna berhasil mencatat relief dinding di kuil Hatshepsut.
Awal karir emas Howard Carter terjadi pada tahun 1899, saat itu dia telah diangkat menjadi Chief inspector di Egyptian Antiquities Service (EAS). Adapun tugas Carter adalah mengawasi mengawasi penggalian di Thebes yang sekarang dikenal sebagai Luxor.
Karena terjadi pergolakan yang bermula dari keributan di tempat umum yang dikenal sebagai Peristiwa Saqqara, yaitu keributan antara penjaga situs Mesir dan sekelompok wisatawan Prancis yang tengah mabuk, akhirnya Carter mengundurkan diri dari pekerjaanya.
Meski sempat mundur, pada tahun ke-3 dia kembali lai bekerja, dan yang memperkerjakan dirinya pada saat itu adalah Lord Carnarvon. Adapun tugas-tugas Carter dalam misi ini adalah mengawasi penggalian baru pada tahun 1907.
Penemuan fantastis Carter mulai tercatat pada 4 November 1922. Saat itu kelompok penggali yang diawasi oleh Carter menemukan sebuah tangga, dimana kemudian tangga tersebut diketahui adalah sebuah tangga yang menuju makam Tutankhamun yang merupakan makam Fir’aun terbaik yang pernah diawetkan sekaligus yang paling utuh yang pernah ditemukan di Lembah Para Raja.
Pada tanggal 26 November 1922, bersama Carnavon, putrinya dan orang lain yang turut juga hadir berhasil membuat sebuah lubang kecil untuk dapat melihat pada bagian dalam makam. Dari penerangan cahaya lilin, Carter dan semua orang yang hadir berhasil melihat betapa banyaknya harta karun yang tertinggal di tempat pemakaman raja Firaun.
Dalam bukunya berjudul The Tomb of Tut.Ankh.Amen (1923), Carter banyak mencatat pristiwa menarik pada saat penemuan makam Firaun.
Carter sendiri meninggal karena penyakit limfoma yang dideritanya. Dia meninggal di Kensington, London pada tanggal 2 Maret 1939 di usianya yang ke-64 tahun. Adapun kematian Carter jauh setelah penemuan makam Firaun. Hal ini membuktikan bahwa mitos yang menyebutkan orang yang menggangu kuburan Firaun akan segera meninggal tidaklah terbukti.
Saat ini, Rabu 9 Mei 2012 merupakan ulang tahun ke 138 Howard Carter. Google turut memperingati sang arkeolog dengan memajang logo Google berhiaskan makam dan harta peninggalan Firaun temuan Carter.
Foto Howard Carter
Awal penemuan Howard Carter terhadap makam raja Firaun dari dinasti ke-18 Mesir terjadi ketika dirinya dikirim ke Mesir untuk membantu Percy Newberry dalam penggalian dan pencatatan gambar serta prasasti makam di Beni Hasan. Meski pada saat itu usia Carter masih sangat belia, tapi dia berhasil melakukan pekerjaan dengan sempurna.
Karir Howard Carter berlanjut di dunia Arkeologi dan pada tahun 1892 dia bekerja selama semusim di Armana, yaitu ibukota yang didirikan oleh Firaun Akhenaten. Pada saat itu Carter bekerja untuk Flinders Petrie sebagai kepala proyek.
Pada tahun 1894-1899 Howard Carter kembali melanjutkan petualangannya sebagai arkeolog, kali ini dia bekerja untuk Edouard Naville di Deirel-Bahari dan pada saat itulah dia secara sempurna berhasil mencatat relief dinding di kuil Hatshepsut.
Awal karir emas Howard Carter terjadi pada tahun 1899, saat itu dia telah diangkat menjadi Chief inspector di Egyptian Antiquities Service (EAS). Adapun tugas Carter adalah mengawasi mengawasi penggalian di Thebes yang sekarang dikenal sebagai Luxor.
Karena terjadi pergolakan yang bermula dari keributan di tempat umum yang dikenal sebagai Peristiwa Saqqara, yaitu keributan antara penjaga situs Mesir dan sekelompok wisatawan Prancis yang tengah mabuk, akhirnya Carter mengundurkan diri dari pekerjaanya.
Meski sempat mundur, pada tahun ke-3 dia kembali lai bekerja, dan yang memperkerjakan dirinya pada saat itu adalah Lord Carnarvon. Adapun tugas-tugas Carter dalam misi ini adalah mengawasi penggalian baru pada tahun 1907.
Penemuan fantastis Carter mulai tercatat pada 4 November 1922. Saat itu kelompok penggali yang diawasi oleh Carter menemukan sebuah tangga, dimana kemudian tangga tersebut diketahui adalah sebuah tangga yang menuju makam Tutankhamun yang merupakan makam Fir’aun terbaik yang pernah diawetkan sekaligus yang paling utuh yang pernah ditemukan di Lembah Para Raja.
Pada tanggal 26 November 1922, bersama Carnavon, putrinya dan orang lain yang turut juga hadir berhasil membuat sebuah lubang kecil untuk dapat melihat pada bagian dalam makam. Dari penerangan cahaya lilin, Carter dan semua orang yang hadir berhasil melihat betapa banyaknya harta karun yang tertinggal di tempat pemakaman raja Firaun.
Dalam bukunya berjudul The Tomb of Tut.Ankh.Amen (1923), Carter banyak mencatat pristiwa menarik pada saat penemuan makam Firaun.
Carter sendiri meninggal karena penyakit limfoma yang dideritanya. Dia meninggal di Kensington, London pada tanggal 2 Maret 1939 di usianya yang ke-64 tahun. Adapun kematian Carter jauh setelah penemuan makam Firaun. Hal ini membuktikan bahwa mitos yang menyebutkan orang yang menggangu kuburan Firaun akan segera meninggal tidaklah terbukti.
Saat ini, Rabu 9 Mei 2012 merupakan ulang tahun ke 138 Howard Carter. Google turut memperingati sang arkeolog dengan memajang logo Google berhiaskan makam dan harta peninggalan Firaun temuan Carter.