Allah maha kuasa terhadap keinginan-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi. Dia telah menciptakan Adam ‘alaihis salam
dari saripati tanah. Tanah yang dibentuk dengan sedemikian rupa
sehingga sempurna bentuknya, lalu Allah meniupkan ruh padanya sehingga
jadilah makhluk hidup yang bernyawa bernama Adllah memberinya segala
macam ilmu yang membuatnya unggul atas malaikat. Maka Allah
memerintahkan para malaikat penduduk langit untuk bersujud kepadanya.
Semua malaikat bersujud menghormat kepada Adam ‘alaihissalam. Namun Iblis yang berada di sana tidak mau ikut bersujud dan lebih memilih durhaka terhadap perintah Allah.
Siapakah Iblis? Biarlah Allah sendiri yang menjelaskan. Allah
berfirman: dia adalah dari golongan Jin, Maka ia mendurhakai perintah
Tuhannya (QS. Al-Kahfi ayat 50). Jadi Iblis adalah salah satu makhluk
dari kalangan Jin. Sebenarnya ada perbedaan pendapat di kalangan ulama
apakah Iblis
itu termasuk Malaikat atau dari kalangan bangsa Jin. Namun pendapat
yang kuat adalah yang menyatakan Iblis adalah dari kalangan Jin. Karena
nash (teks) dalam Al-Quran jelas mengatakan seperti itu. Lalu ulama
sepakat bahwa Iblis diciptakan dari api dan menurut Mujahid seorang ahli
tafsir dari kalangan tabi’in bahwa bapak moyang Jin adalah Jaan.
Mengapa Iblis tidak mau bersujud kepada Adam? Sesungguhnya ketidakmauan Iblis untuk bersujud kepada Adam ‘alaihissalam
adalah karena dengki dan takabur. Hal ini jelas dari firman Allah di
atas yaitu ketika Allah bertanya kepada Iblis: “Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?”
Iblis Menjawab “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan aku dari
api sedang dia Engkau ciptakan dia dari tanah”.(QS. Al-A’raf 13). Dalam
ayat lain Allah menyebutkan penyebab keengganan Iblis secara tegas yaitu
karena ketaburannya, Allah berfirman: Ia enggan dan takabur dan ia
golongan orang-orang yang kafir (QS. Al-Baqarah:34). Dalam dua ayat di
atas jelas bahwa Iblis tidak mau bersujud lantaran merasa sombong alias
takabur dan dia lebih memilih menjadi orang kafir dari pada menjadi
orang beriman yang sami’na wa atho’na kepada perintah Allah.
Dari sinilah Akhlak buruk mulai menjelma dalam bentuk pembangkangan kepada Allah ta’ala, kesombongan yang membuat antipati untuk mengakui kelebihan orang lain, bangga dengan dosa dan menutup diri dari pemahaman.
Allah murka kepada Iblis dan Allahpun mengusirnya serta melaknatnya:
“Turunlah kamu dari surga itu; tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri
di dalamnya, Maka keluarlah! Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang
hina.” Dalam ayat yag lain dikatakan pula kepadanya: “Sesungguhnya
mulai sekarang kamu terlaknat sampai hari kiamat.” Atau kalau dalam
bahasa kita: “Iblis..! mulai detik ini pergi kau dari sini, kamu… Saya
laknat sampai hari kiamat. Tidak boleh ada orang sombong dihadapan-Ku.”
Penolakan Iblis untuk bersujud kepada Adam ‘alahissalam
terjadi karena sesuatu yang dikehendaki oleh Allah yaitu agar Adam dan
istrinya kelak turun dari surga ke bumi untuk menjadi khalifah Allah
yang memakmurkan bumi, Dan agar Iblis beserta keturunannya menjadi
sarana penyesat manusia.
Setelah Iblis diusir dan dilaknat serta dihinakan, dia putus asa dari
rahmat Allah, tidak bertobat dan memperbaiki kesalahan namun justru
ingin balas dendam kepada Adam dan keturunannnya. Iblis berkata kepada
Allah: Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan” para ulama
menafsirkan: maksud beri tangguhlah saya sampai hari kebangkitan adalah
berikanlah saya kehidupan sampai hari kiamat, artinya Iblis minta
supaya tidak matikan oleh Allah kecuali telah datang hari kiamat.
Permintaan ini dikabulkan oleh Allah: Allah berfirman: “Sesungguhnya
kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh.” Maka telah menjadi keputusan
Allah bahwa Iblis akan terus hidup sampai hari kiamat, sebagaimana para
malaikat. Dan kelak semuanya akan mati, kecuali Allah Rabbul Alamin.
Ibnul Jauzi berkata dalam kitabnya Zadul Masir: Sebenarnya Iblis minta
supaya menjadi makhluk terbebas dari kematian dan menjadi orang yang
abadi namun Allah Tidak mengabulkan semuanya Allah hanya mengabulkan dia
bisa terus hidup sampai hari yang dimaklumi yaitu hari kiamat. Hal ini
bisa semakin jelas bila dilihat dalam surat Al-Hijr 38.
Setelah dikabulkan permintaannnya, Iblis menjelaskan alasannya yaitu
supaya bisa menyesatkan anak keturunan Adam dari masa ke masa, sehingga
setiap anak keturunan Adam pasti mendapat godaan dari Iblis atau bala
tentaranya yaitu para Setan dari kalangan Jin dan manusia.
Iblis berjanji di hadapan Allah bahwasannya dia akan menjerusmuskan
manusia ke dalam maksiat dengan segala kemampuannya, dia akan mendatangi
manusia dari arah depan, belakang, kanan dan kiri, dari atas dan bawah.
Semua usaha penyesatan akan Iblis lakukan supaya anak keturuan adam
tidak bersyukur kepada Allah, jauh dari shalat, tidak suka mengingat
Allah, terjerumus ke dalam kesyirikan dan menjadi temannya di neraka
Jahannam. Namun Iblis mengakui sendiri bahwa ia tidak akan mampu
mengalahkan hamba Allah yang Ikhlas, hamba-hamba yang yakin dan tawakal
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
DiPosting Oleh : pakbendot.com ~ Pakbendot.com
Artikel Kisah Permusuhan Iblis Dan Adam ini diposting oleh pakbendot.com pada hari Rabu, 28 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda, serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.Wassalam..